Dalam memproduksi konten, baik dalam bentuk artikel, video, image, atau sekadar caption di media sosial, Anda perlu memenuhi seluruh kaidah SEO atau Search Engine Optimization. Supaya kaidah SEO terpenuhi, ada hal paling mendasar dan penting yang wajib Anda perhatikan, yaitu melakukan riset kata kunci yang relevan, kata kunci memiliki volume pencarian yang tinggi, namun dengan tingkat persaingan yang rendah.
Sebelum lanjut membaca, Anda bisa membaca artikel QuBisa berikut ini untuk mengenali apa itu keyword secara lengkap:
- Poin Penting dalam Riset Kata Kunci
- Tips Jitu Riset Keyword untuk Dapat Page One
- Tips Jitu Riset Keyword Tertarget
Jangan Abaikan Peran Keyword di Mesin Pencari
Bisakah membuat konten tanpa perlu memikirkan keyword atau kata kunci? Ya, bisa saja. Namun konten tanpa kata kunci, hasilnya belum tentu sesuai harapan. Karena kata kunci atau keyword merupakan tulang punggung konten yang membuat konten bisa dengan mudah ditemukan di search engine (halaman pencarian) di internet. Hasil akan semakin bagus jika kata kunci yang Anda gunakan, banyak pula digunakan audiens saat mereka melakukan pencarian tertentu di internet.
Contohnya begini, Anda sedang dalam perjalanan ke suatu kota dan mendadak ingin makan sate. Untuk memudahkan, Anda pun membuka internet menggunakan smartphone dan browsing di internet untuk mencari restoran atau kedai sate terdekat. Maka, Anda mengetikkan kata kunci “penjual sate ayam terdekat” demi menemukan kedainya dan Anda bisa menikmati sate.
Penjual sate ayam terdekat menjadi kueri yang terekam di mesin pencari. Tugas Anda sebagai pemilik website atau media sosial adalah memprediksi dan menentukan kata kunci yang relevan dengan kueri yang sudah ada di Google dan akan digunakan audiens untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Tentu untuk memprediksi kata kunci, Anda tidak bisa melakukannya secara sembarangan, melainkan harus melalui serangkaian kegiatan riset kata kunci dan melakukan uji coba. Hal ini karena setiap pengguna internet pasti punya perilaku yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan berbagai tools yang akan membantu Anda melakukan riset kata kunci, seperti menggunakan Ahrefs, UberSuggest, Keyword Planner, Semrush, dan sebagainya.
Jenis Kata Kunci yang Diperlukan dalam Membuat Konten SEO
Sebelum tahu bagaimana cara riset kata kunci secara tepat, ada baiknya Anda tahu terlebih dulu jenis-jenis keyword yang kerap digunakan dalam pembuatan konten SEO berikut ini:
Short Tail (ST) Keyword
Sesuai dengan namanya, kata kunci jenis ini memang merujuk pada keyword yang pendek dan singkat sehingga cuma terdiri dari 1-2 kata saja. Misalkan saja Anda mengetikkan ‘nasi goreng’, ‘soto ayam’ atau ‘rawon’. Dibandingkan jenis keyword lainnya, ST punya hasil penelusuran yang sangat tinggi, tapi terlalu umum, sehingga gambarannya tidak spesifik. Konten yang terlalu banyak memuat ST keyword biasanya punya Bounce Rate (BR) tinggi.
Long Tail (LT) Keyword
Kebalikan dari ST keyword, kata kunci jenis ini biasanya terdiri dari minimal tiga kata, seperti ‘soto ayam di Malang’, ‘nasi padang termurah’, ‘penjual pulsa terdekat’. Dibandingkan short tail, persaingan pada long tail keyword memang tidak terlalu ketat sehingga membuat volume pencariannya cukup spesifik, tapi tetap tinggi.
Latent Semantic Indexing (LSI) Keyword
Berbeda dengan dua kata kunci sebelumnya, LSI keyword merupakan kata kunci yang mempunyai informasi kontekstual di search engine. Contohnya seperti ‘nasi goreng seafood terenak’, ‘penjual soto ayam legendaris’, ‘tempat wisata khusus Muslim’ dan lain-lain. Dengan menerapkan penggunaan LSI keyword pada sebuah konten, Google akan jauh lebih paham apa maksud dari keyword semantik laten yang membuat hasilnya jauh lebih relevan. Jangan lupa, perdalam pengetahuan Anda mengenai keyword research dan teknik SEO dengan mengikuti kursus online gratis maupun kursus online berbayar di aplikasi belajar online QuBisa dengan judul Panduan Mahir SEO Google Untuk Pemula.
