Unduh Aplikasi QuBisa
9 Contoh Tes Psikotes dalam Proses Rekrutmen yang Wajib HR Ketahui
Artikel
HR Management

9 Contoh Tes Psikotes dalam Proses Rekrutmen yang Wajib HR Ketahui

Punto Wicaksono21 May 234 menit membaca

Tes psikotes tes apa saja? Dalam proses rekrutmen karyawan baru, beberapa tes psikotes yang biasa dilakukan, antara lain The Caliper Profile, DiSC, EPPS, dan lainnya. Apa saja contoh tes psikotes kerja untuk mendapatkan karyawan potensial? Yuk, baca artikel ini untuk tahu penjelasan lengkapnya.

9 Contoh Tes Psikotes dalam Proses Rekrutmen yang Wajib HR Ketahui

1. The Caliper Profile

The Caliper Profile adalah tes psikotes kerja yang berguna untuk mengukur korelasi kepribadian dan motivasi kandidat dengan performa kerjanya. Bahkan melalui tes ini juga bisa diketahui seberapa cocok kandidat dengan posisi pekerjaan yang ia inginkan. 

Bentuk psikotes The Caliper Profile berupa serangkaian pertanyaan benar atau salah, atau berbentuk pilihan ganda. Kandidat harus memilih dan memutuskan jawaban yang paling sesuai menurut pendapatnya.

2. Myers-Briggs Type Indicator  (MBTI)

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes kerja yang dapat membantu perusahaan mengetahui preferensi dan kemampuan kandidat dalam memandang sesuatu, mengambil keputusan, caranya mengakses informasi, dan berinteraksi dengan orang lain. 

Biasanya, tes MBTI bisa pula digunakan untuk mencari tahu kecocokan kandidat dengan budaya kerja di perusahaan, kemampuan untuk bekerja sama dalam tim, juga memprediksi kinerja kandidat di masa depan.

3. DiSC

Sesuai namanya, tes DiSC untuk mengetahui kepribadian kandidat berdasarkan 4 tipe kepribadian, yaitu Dominant (D), Influential (I), Steady (S), atau Compliant (C). 

Hasil tes psikotes DiSC bisa digunakan untuk memprediksi kinerja dan kemampuan kandidat saat bekerja dalam tim, kedisiplinan dan ketaatan dalam mematuhi aturan, caranya menghadapi masalah dan tantangan, serta kemampuan memecahkan masalah. 

Selain itu, tes DiSC juga bertujuan untuk mencari tahu kemampuan kandidat bereaksi terhadap konflik dan motivasi kerjanya.

tes psikotes DiSC

4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS)

Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah tes kepribadian menggunakan metode forced choice. Kandidat harus memilih salah satu dari dua pernyataan yang tersedia pada setiap nomor soal. Ada 225 pasang pernyataan yang harus diselesaikan dengan lembar jawaban dan lembar grafik terpisah. 

Tujuan psikotes EPPS untuk mengidentifikasi dan mengukur kemampuan kandidat terkait dominance (kemampuan memimpin), achievement (kemampuan melakukan tugas dengan baik), change (kemampuan mengalami hal-hal baru), dan autonomy (kebutuhan untuk bebas dari tanggung jawab). 

5. Tes Pauli

Tes Pauli dikenal pula dengan tes koran. Tes ini berguna untuk mengukur tingkat fokus dan emosi kandidat untuk menyelesaikan tugas. 

Kamu juga bisa mengetahui ketahanan dan kemampuan kandidat dalam menghadapi situasi atau bekerja di bawah tekanan, ketahanan terhadap stres, kekuatan mental untuk bertahan demi menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan, serta motivasi kandidat dalam bekerja. 

Tes Pauli terdiri dari 2000 soal perhitungan dengan 50 angka di setiap kolom. Kandidat harus menghitung angka secara sistematis dari atas ke bawah, dan hanya menuliskan angka terakhir.

Misalnya, 10+7=17, maka yg ditulis hanya angka 7. Semakin banyak penjumlahan yang dilakukan, maka hasilnya akan semakin baik.

6. SHL Occupational Personality Questionnaire

Tes ini lebih dikenal dengan nama tes QPQ32 atau psikotes SHL. Ada 104 pertanyaan yang harus dijawab kandidat untuk mengetahui 32 karakteristik utama yang ada di dalam dirinya.

Tujuannya untuk mengetahui emosi, cara berpikir, perasaan, serta cara kandidat berinteraksi dengan orang lain. Hasil tes ini juga dapat membantu perusahaan memprediksi perilaku kandidat di tempat kerja.

7. Tes Wartegg

Tes wartegg adalah tes psikotes kerja yang berguna untuk mencari tahu kepribadian seseorang melalui apa yang ia gambar. 

Untuk menyelesaikan tes ini, kandidat harus mengembangkan dan melengkapi gambar pada kotak-kotak yang telah tersedia.

mencari tahu motivasi kandidat

8. The Big Five

The Big Five adalah tes psikologi kerja yang bertujuan untuk mencari tahu motivasi kandidat dan bagaimana respons mereka terhadap suatu situasi, kegigihan, memiliki sifat bisa diandalkan, gigih, tertib, dan sebagainya. 

Ada beberapa ciri kepribadian yang akan dilacak dari hasil tes ini, yaitu:

  • Openness to experience (kepribadian yang terbuka, adaptif terhadap hal-hal baru, kreatif, imajinatif, dan rasa ingin tahu yang besar).
  • Conscientiousness (kepribadian yang terorganisir, teratur, disiplin, ambisius, dan fokus pada pencapaian).
  • Extraversion (kepribadian yang bersemangat, antusias, pandai bersosialisasi, berani menyatakan pendapat, dan ekspresif).
  • Agreeableness (kepribadian yang hangat, simpatik, bersahabat, berhati lembut, dan mudah bekerja sama).
  • Neuroticism (kepribadian yang sering merasa khawatir, takut, murung, tidak percaya diri, dan memiliki emosi yang tidak stabil). 

Biasanya, perusahaan menyukai kandidat pelamar kerja yang memiliki kepribadian conscientiousness atau agreeableness.

9. HEXACO Personality Inventory-Revised

Ada 6 dimensi kepribadian yang bisa diketahui melalui hasil tes HEXACO, yaitu kejujuran dan kerendahan hati, ekstraversi, stabilitas emosi, keramahan, kesadaran, dan keterbukaan terhadap hal baru. 

Jumlah soal dalam tes Hexaco bisa disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu 200 pertanyaan, 100 pertanyaan, atau 60 pertanyaan.

Selain 9 contoh tes psikotes di atas, HR juga bisa menyelenggarakan jenis tes lain untuk memastikan kandidat yang dipilih memang potensial dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jenis tesnya bisa berupa tes aptitude. Untuk tahu selengkapnya, kamu bisa membaca Aptitude Test: Pengertian, Manfaat bagi HR, dan Kapan Dilakukan.

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua