Unduh Aplikasi QuBisa
Apa Itu Burnout dan Penyebabnya
Artikel
Personal Development

Apa Itu Burnout dan Penyebabnya

Punto Wicaksono24 Jan 235 menit membaca

Apa itu burnout? Jika Anda pernah merasa kehilangan motivasi, meragukan kemampuan diri, hilangnya semangat kerja, mengalami stres, serta kelelahan secara fisik dan emosional, maka Anda perlu waspada terhadap burnout syndrome.

Dilansir dari Health Kompas, Help Guide menjelaskan arti burnout adalah suatu kondisi kelelahan emosional, mental, serta fisik karena stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Burnout merupakan kondisi stres yang berat karena pekerjaan.

Anda bisa mencari tahu lebih banyak mengenai pembahasan burnout dari beberapa materi e-learning yang tersedia di kursus online QuBisa untuk menambah wawasan dan pengetahuan, dan bisa lebih paham saat membaca ulasan selanjutnya. Beberapa rekomendasi microlearning tentang burnout, di antaranya:

Agar Anda bisa lebih waspada terhadap munculnya burnout syndrome, ketahui tahapan burnout serta penyebab yang dapat memicunya. Berikut ini uraiannya.

Tahapan Burnout

Berdasarkan penelusuran dari Health Kompas yang melansir halaman Healthline, psikolog pencetus istilah burnout, yaitu Herbert Freudenberger dan rekannya Gail North, menjelaskan bahwa burnout syndrome tidak muncul tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan.

apa itu burnout, tahapan burnout

Setidaknya ada 12 tahapan burnout dari yang paling ringan hingga berat, yakni:

  1. Terlalu ambisius dan over motivated ketika mengerjakan suatu pekerjaan.
  2. Memaksakan diri sendiri untuk bekerja lebih keras.
  3. Mengabaikan kebutuhan esensial pribadi yang harus dipenuhi, misalnya istirahat, tidur, olahraga, dan makan dengan teratur.
  4. Jika terjadi masalah, maka cenderung menyalahkan keadaan atau orang lain dan bukan introspeksi diri.
  5. Mengabaikan hubungan pribadi seperti dengan pasangan, keluarga, dan teman-teman karena terlalu fokus pada pekerjaan.
  6. Tidak sabaran serta sulit untuk mentoleransi kekurangan orang lain. Cenderung menganggap orang lain malas, tidak kompeten, dan prasangka negatif lainnya.
  7. Menarik diri dari orang lain. Ajakan untuk bertemu dianggap sebagai beban, bukan hiburan.
  8. Menjadi lebih agresif dan emosional. Sering marah-marah dan membentak orang sekitar.
  9. Kehilangan kemampuan untuk mengontrol hidup dan merasa tidak mengenal diri sendiri.
  10. Mengalami gangguan kecemasan dan batin terasa kosong.
  11. Putus asa dan depresi.
  12. Kesehatan fisik dan mental mulai sering bermasalah.

Setiap tahapan burnout tersebut perlu diwaspadai agar tidak meningkat ke tahap yang lebih parah. Oleh karena itu, Anda perlu memahami apa itu burnout serta efek dan akibat burnout yang mungkin terjadi. Kenali apa saja yang dapat menyebabkan burnout. 

Penyebab Burnout

Setiap orang memiliki risiko untuk mengalami burnout, baik itu pekerja kantoran, karyawan, pekerja proyek, serta ibu rumah tangga. Setiap profesi memiliki tantangan masing-masing yang tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan burnout syndrome, antara lain:

Beban Pekerjaan yang Menumpuk

Manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan sesuatu. Waktu, tenaga, dan pikiran tidak dapat dipaksakan untuk bekerja terus-menerus. Jika beban pekerjaan terlalu banyak, maka risiko untuk mengalami burnout semakin besar. Sebaiknya Anda menentukan prioritas pekerjaan dan mendelegasikan tugas dan wewenang jika diperlukan.

menumpuknya beban kerja

Tidak Ada Apresiasi

Atasan dan teman-teman di kantor sangat berpengaruh terhadap kenyamanan seseorang dalam bekerja. Perkataan dan tindakan yang merendahkan dan mematikan semangat dapat mempengaruhi tekanan stres di pekerjaan. Untuk menghindari burnout, sebaiknya Anda tidak terlalu berharap mendapatkan apresiasi dari orang lain. Berikan apresiasi pada diri Anda sendiri sebagai bentuk mencintai diri sendiri.

Karakter dan Pola Pikir Diri Sendiri

Penyebab burnout bukan saja berasal dari luar diri, namun bisa juga dapat muncul dari karakter dan pola pikir diri sendiri. Orang dengan kepribadian yang ambisius dan cenderung berpikir negatif sangat rentan untuk mengalami burnout syndrome.

Cara lain untuk mengatasi burnout, bisa dengan mencoba beberapa referensi berikut ini:

Setelah mengetahui apa itu burnout dan penyebabnya, Anda dapat lebih waspada dengan masalah ini. Jika dibiarkan berlarut-larut, efek dan akibat burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental penderitanya. 

Bukan saja menurunkan produktivitas dan semangat kerja, tapi efek dan akibat burnout dapat merembet ke kehidupan pribadi seperti hubungan dengan keluarga dan teman-teman. Efek dan akibat burnout juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti mudah sakit, gangguan tidur, dan rentan terhadap risiko penyakit jantung dan diabetes

No Image

0Comments

no profile

Artikel Untuk Kamu

Lihat Semua

Saran Untuk Kamu

Lihat Semua